Singer-songwriter asal Malang, Atlesta merilis album keempatnya, ‘SINCERELY FOREVER’. Dirilis pada tanggal 17 Februari 2023, ini merupakan album tersolid Atlesta—sejauh ini. 10 tahun sudah ditempuh Fifan Christa, nama di balik Atlesta, dengan menjajaki karir bermusik. Konsisten di jalur electro-pop, ia berhasil menelurkan 3 album penuh: Secret Talking, debut nekatnya di 2012; Sensation, sophomore classy-nya di 2014; dan Gestures, ambisi sinematiknya di 2017. Itupun masih ditambah sebuah side-album (INNER FEELINGS COLLECTION PART. 1) dan beberapa single terpisah.
Dan kini, ia merilis episode keempatnya: SINCERELY FOREVER. “Album ini adalah album yang AKU BANGET!” Seru Fifan mengawali serbaneka ceritanya. Kala ditanya maksud pernyataan itu, ia memberi dua poin utama. Pertama: Selain penulisan lagu dan mastering oleh Wendi Arintyo (ALS Studio), seluruh materinya di-aransemen, diproduksi, direkam, dan di-mixing oleh dirinya sendiri. FroM scratch! Prosesnya kurang lebih 5 tahun. Mulai dari workshop, nyepi, workshop lagi, tertunda karena pandemi, hingga akhirnya selesai dan lengkap tersaji. Impas-tuntas!
Kedua: SINCERELY FOREVER adalah albumnya kala menginjak usia 30. Mengutip dirinya, “Umur 30 sebagai anak sulung (pula laki-laki), tuntutan hidup semakin banyak. Ya tagihan, ya rencana ke depan, hal-hal yang bikin khawatir dan mengganggu pikiran. Belum lagi pandemi kemarin yang me-restart karirku secara total.” Di fase hidupnya sekarang, ia mengaku sudah bisa “berdamai”, baik dengan diri sendiri maupun keadaan. Pada diri sendiri, ia mengaku menjadi pribadi yang lebih selo. Masih perfeksionis—seperti layaknya citra Virgoan, namun lebih bisa berkompromi. Album ini adalah buktinya. Tak seperti ketiga albumnya dulu, ia merilisnya dengan relatif tanpa beban. “Kalo dulu (pas ngalbum) suka mikir. Wah, gimana ya nanti? Disukai orang gak ya? Jadinya malah beban sendiri,” tuturnya.
“SINCERELY FOREVER ini bener-bener lepas wes. LOSSS!” lanjutnya. Pada sekitar pun sama. Fifan mengaku bahwa dulu dirinya begitu memikirkan perbedaan pencapaian antara dirinya dan orang lain, bahkan teman sendiri. “Dulu kalo liat temen-temen yang sukses gitu suka iri. Mbanding-mbandingin. Bahkan sampek nge-mute IG mereka,” aku Fifan. “Sekarang udah enggak. Udah bisa menerima kalau setiap orang memang beda. Dan pada akhirnya, kita punya pace-nya sendiri-sendiri to?” katanya sekejap bijak. Realisasi umur
30-an dus sawang-sinawang itu bisa ditemukan pada trek-trek reflektif macam “Senses”, “Blue”, “In a Good Goodbye” dan banyak lainnya. Menjadi solois adalah tentang melagukan kisah hidupmu sendiri, termasuk soal cinta. Dalam bab ini, Atlesta punya track-record apik dalam mengkomposisi lagu-lagu cinta non cheesy. Hal ini kembali ia suguhkan di SINCERELY FOREVER, dari ratap-elegi “Howling Like a Ghost”, “Learn to Love Again”, hingga trek enerjik “Feel This Love”, yang ia bawakan bersama biduanita asal Makassar, KIKO/O. Tak hanya itu, Fifan juga mengajak 2 kolaborator lain untuk album ini.
Yang pertama ada Indysellen, pelagu asal Surabaya yang ikut membawakan “Hell Hell Hell”. Kebetulan, mereka berdua serupa dalam hal defisit kepercayaan diri, cocok karena treknya memang berbicara tentang hal tersebut. Selain itu ada juga lagu “Show Me Your” yang dibawakan Atlesta Bersama DESHO. Temanya-pun antik: Tentang kecanduan film porno, hal yang menjangkiti Fifan di masa mudanya dulu. “Ini adalah pengakuanku sebagai orang yang lama terjebak di dalamnya,” terangnya.
Terakhir, sebagai seorang romantik, Fifan juga menyematkan 2 trek reminisensa alias kenangan akan masa silam. “Icarus (See You Well)”, misalnya, adalah tribute untuk percakapan intimate di Singapura dengan seorang kawan yang kini telah tiada. “Something You Still”, di sisi lain, adalah rekonstruksi memori Fifan akan kantor pertamanya, berikut suasana dan orang-orang di dalamnya. (Sabar, rilisan pers ini masih belum selesai) Lalu bagaimana pendapat Fifan akan album ini? Seperti yang disampaikan di atas, album ini
dirilis tanpa beban. “Karena aku puas banget. From A to Z, ini album tersolid yang pernah kubuat. No doubt!” Beralih, Fifan menuturkan harapan kecilnya akan respons pendengar kelak, “Aku ingin SINCERELY FOREVER ini jadi semacam wahana untuk orang-orang lebih tahu aku. Bagi pendengar lama, ini adalah stepping stone terbaruku setelah 3 album terdahulu.” ”Dan bagi yang baru menemukan Atlesta, semoga album ini bisa jadi jembatan untuk menemukan karya-karyaku terdahulu. Supaya seenggaknya mereka tahu, bahwa sosok bernama ‘Atlesta’ bukanlah anak kemarin sore mendadak musik-musik’an.”
“No man! It’s been 10 bloody years and 4 fucking full album!… I’m the futurist!” tutupnya dengan jumawa.
Leave a Reply